Halaman

Hamster

Jumat, 31 Mei 2013

Dua Laut yang Tidak Pernah Bercampur

Kebenaran Surat Ar-Rahman 19-20: Dua Laut yang Tidak Pernah Bercampur

Beberapa hari yang lalu saya baru saja usai menuntaskan mengaji Surat Ar-Rahman. Setiap selesai shalat Maghrib saya punya kebiasaan mengaji Al-Quran. Surat Ar-Rahman adalah surat yang “ajaib” menurut saya, karena di dalamnya Tuhan berulangkali menjelaskan “Maka, nikmat Tuhanmu mana lagi yang kamu dustakan?”. Saya ingin mengulas posting tentang surat ini pada lain waktu, insya Allah.

Ini foto yang mengagumkan, sebab foto ini membuktikan kebenaran Surat Ar-Rahman ayat 19 dan 20 yang berbunyi:

“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” (Q.S. Ar-Rahman:19-20)

Inilah foto tersebut, yang memperlihatkan aliran dua lautan yang tidak pernah bercampur, seolah-olah ada sekat atau dinding yang memisahkannya.

Subhanallah, Maha Besar Allah Yang Maha Agung. Ternyata air laut yang tidak bercampur itu benar-benar ada. Saya sudah sering membaca ayat tersebut, tapi masih belum tahu di mana gerangan air laut yang tidak pernah bercampur itu. Ayat lain yang menceritakan fenomena yang sama terdapat pada Surat Al-Furqan ayat 53 yang berbunyi:

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S. Al-Furqaan:53)

Dua lautan yang tidak bercampur itu terletak di Selat Gibraltar, selat yang memisahkan benua Afrika dan Eropa, tepatnya antara negera Maroko dan Spanyol

Dari hasil googling saya di internet, saya menemukan penjelasan ilmiah tentang laut tersebut. Berikut hasil kutipan saya saya dari berbagai sumber di internet:

Arus Selat Gibraltar memang sangat besar di bagian bawahnya. Hal ini dikarenakan perbedaan suhu, kadar garam, dan kerapatan air (density)nya. Air laut di Laut Tengah (Mediterania) memiliki kerapatan dan kadar garam yang lebih tinggi dari air laut yang ada di Samudera Atlantik. Menurut sifatnya, air akan bergerak dari kerapatan tinggi ke daerah dengan kerapatan air yang lebih rendah. Sehingga arus di selat Gibraltar bergerak ke barat, menuju Samudera Atlantik. Lalu apakah air ini akan bercampur dengan air di Samudera Atlantik?

TIDAK!. Lho?? Ternyata ketika air laut dari Laut Tengah menuju Samudera Atlantik, mereka tidak mencampur. Seakan ada sekat yang memisahkan kedua jenis air ini. Bahkan batas antara kedua air dari dua buah laut ini sangat jelas. Air laut dari Samudera Atlantik berwarna biru lebih cerah. Sedangkan air laut dari Laut Tengah berwarna lebih gelap. Inilah keajaiban alam. Tidak hanya itu yang aneh dari perilaku dari kedua air laut ini. Ternyarta, air laut dari laut Tengah yang tidak mau bercampur dengan air laut dari Samudera Atlantik ini menyusup dibawah air laut yang berasal dari Samudera Atlantik. Air dari Laut Tengah ini menyusup di bawah air dari Samudera Atlantik di bawah kedalaman 1000 meter dari permukaan Samudera Atlantik.

Saya terkagum-kagum dengan fenomena alam ciptaan Allah. Al-Quran sudah menyebutkan fenomena ini 15 abad yang lalu, dan ilmu pengetahuan modern mengungkapkannya pada abad 20.

Maka, nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan? Maha benar Allah Yang Maha Agung.

cerita Runtuhnya Gedung WTC Tenyata Sudah Tertulis Dalam Al - Qur'an Dari 14 Abad yang Lalu.

Subhanallah...Runtuhnya Gedung WTC Tenyata Sudah Tertulis Dalam Al - Qur'an Dari 14 Abad yang Lalu.

Bismillahir-Rahmanir-Raahiim ..
“Tragedi 11 september 2001 memang membuat pilu. Namun Kejadian tersebut Telah Tercatat dan tidak diketahui oleh seorangpun. Adalah suatu Keajaiban Al-Quran yaitu membuktikan Suatu kejadian akan terjadi di masa mendatang. Walaupun ALLAH telah MEMPERINGATKAN kita akan kejadian ini, namun kita tak sadar Akan maksud dari Surah At-Taubah ayat 109 ini:

ﺃَﻓَﻤَـﻦْ ﺃَﺳَّﺲَ ﺑُﻨْﻴَـﺎﻧَـﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﺗَﻘْـﻮَﻯ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّـﻪِ ﻭَﺭِﺿْـﻮَﺍﻥٍ ﺧَﻴْـﺮٌ ﺃَﻡ ﻣَّﻦْ ﺃَﺳَّﺲَ ﺑُﻨْﻴَـﺎﻧَـﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﺷَﻔَﺎ ﺟُﺮُﻑٍ ﻫَﺎﺭٍ ﻓَﺎﻧْﻬَـﺎﺭَ ﺑِـﻪِ ﻓِﻲ ﻧَﺎﺭِ ﺟَﻬَﻨَّـﻢَ ﻭَﺍﻟﻠَّـﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻬْﺪِﻱ ﺍﻟْﻘَـﻮْﻡَ ﺍﻟـﻈَّﺎﻟِﻤِﻴــــﻦَ

Ternyata ALLAH telah memberikan kabarnya 14 abad yang lalu tanpa diketahui oleh manusia. Ini adalah salah satu mukjizat Al-Qur’an yang telah membuktikan kejadian pada masa yang akan datang.

Tragedi WTC ada dalam Surah At-Taubah Ayat 109:

ﺃَﻓَﻤَـﻦْ ﺃَﺳَّﺲَ ﺑُﻨْﻴَـﺎﻧَـﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﺗَﻘْـﻮَﻯ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّـﻪِ ﻭَﺭِﺿْـﻮَﺍﻥٍ ﺧَﻴْـﺮٌ ﺃَﻡ ﻣَّﻦْ ﺃَﺳَّﺲَ ﺑُﻨْﻴَـﺎﻧَـﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﺷَﻔَﺎ ﺟُﺮُﻑٍ ﻫَﺎﺭٍ ﻓَﺎﻧْﻬَـﺎﺭَ ﺑِـﻪِ ﻓِﻲ ﻧَﺎﺭِ ﺟَﻬَﻨَّـﻢَ ﻭَﺍﻟﻠَّـﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻬْﺪِﻱ ﺍﻟْﻘَـﻮْﻡَ ﺍﻟـﻈَّﺎﻟِﻤِﻴــــﻦَ

Artinya: “Maka apakah orang-orang yang mendirikan bangunannya di atas dasar taqwa kepada ALLAH dan keridhaan-(NYA) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh , lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka
Jahannam. Dan ALLAH tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang Zalim.”

Disitu disebutkan keruntuhan sebuah bangunan karena yang mendirikannya adalah orang -orang yang zalim.
Pada Surah At-Taubah di atas telah disebutkan kata ditepi jurang yang runtuh yang dalam arabnya “JURUFIN HAR”. ulama tafsir dulu menterjemahakan kata ini sebagai “tepi jurang yang runtuh” ternyata 14 abad kemudian kata tersebut menjadi nama sebuah jalan dikota New York tempat berdirinya WTC, iaitu : Jalan JERF HAR.

Subhanallah.. !!
Kita ingat kejadian Gedung WTC runtuh pada tanggal 11-9-2001.
Mari kita lihat beberapa kesamaan (yang mestinya bukan hanya kebetulan semata-mata):

Tanggal 11 adalah tanggal terjadinya tragedi WTC , apakah suatu kebetulan bila surat At Taubah terletak pada juz ke 11.
Bulan terjadinya tragedi itu adalah bulan September (bulan ke 9), apakah secara kebetulan jika surat At Taubah berada pada urutan ke 9 dari Alquran.
Tahun terjadinya tragedi itu adalah tahun 2001 , apakah secara kebetulan pula bila jumlah huruf dalam surat At Taubah terdiri dari 2001 huruf.
Jumlah tingkat di gedung WTC ada 109 tingkat, sekali lagi apakah mungkin kebetulan – berulang sampai 4 kali – bila hal tersebut sudah tertulis dalam Surah At-Taubah ayat 109.

SubhanAllah,, Maha Suci ALLAH dan sungguh benar Muhammad adalah Rasul-MU.. !

Sungguh benarlah firman-MU :

ﺳَﻨُﺮِﻳﻬِـﻢْ ﺁﻳَﺎﺗِﻨَـﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺂﻓَﺎﻕِ ﻭَﻓِﻲ ﺃَﻧﻔُﺴِﻬِـﻢْ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺘَﺒَﻴَّـﻦَ ﻟَﻬُـﻢْ ﺃَﻧَّـﻪُ ﺍﻟْﺤَﻖُّ ﺃَﻭَﻟَـﻢْ ﻳَﻜْـﻒِ ﺑِﺮَﺑِّﻚَ ﺃَﻧَّـﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﺷَﻬِﻴـﺪٌ

Artinya: “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap penjuru langit dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahawa Al-Qur’an itu adalah benar.
(Qs. Al Fushshilat/41: 53)

Maha benar ALLAH dengan segala firman-Nya..

Klik LIKE/SUKA & SHARE/BAGIKAN, agar kebaikan terus menyebar... :)
Subhanallah...
Runtuhnya Gedung WTC Tenyata Sudah Tertulis Dalam Al - Qur'an Dari 14 Abad yang Lalu.

Bismillahir-Rahmanir-Raahiim ..
“Tragedi 11 september 2001 memang membuat pilu. Namun Kejadian tersebut Telah Tercatat dan tidak diketahui oleh seorangpun. Adalah suatu Keajaiban Al-Quran yaitu membuktikan Suatu kejadian akan terjadi di masa mendatang. Walaupun ALLAH telah MEMPERINGATKAN kita akan kejadian ini, namun kita tak sadar Akan maksud dari Surah At-Taubah ayat 109 ini:

ﺃَﻓَﻤَـﻦْ ﺃَﺳَّﺲَ ﺑُﻨْﻴَـﺎﻧَـﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﺗَﻘْـﻮَﻯ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّـﻪِ ﻭَﺭِﺿْـﻮَﺍﻥٍ ﺧَﻴْـﺮٌ ﺃَﻡ ﻣَّﻦْ ﺃَﺳَّﺲَ ﺑُﻨْﻴَـﺎﻧَـﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﺷَﻔَﺎ ﺟُﺮُﻑٍ ﻫَﺎﺭٍ ﻓَﺎﻧْﻬَـﺎﺭَ ﺑِـﻪِ ﻓِﻲ ﻧَﺎﺭِ ﺟَﻬَﻨَّـﻢَ ﻭَﺍﻟﻠَّـﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻬْﺪِﻱ ﺍﻟْﻘَـﻮْﻡَ ﺍﻟـﻈَّﺎﻟِﻤِﻴــــﻦَ

Ternyata ALLAH telah memberikan kabarnya 14 abad yang lalu tanpa diketahui oleh manusia. Ini adalah salah satu mukjizat Al-Qur’an yang telah membuktikan kejadian pada masa yang akan datang.

Tragedi WTC ada dalam Surah At-Taubah Ayat 109:

ﺃَﻓَﻤَـﻦْ ﺃَﺳَّﺲَ ﺑُﻨْﻴَـﺎﻧَـﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﺗَﻘْـﻮَﻯ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّـﻪِ ﻭَﺭِﺿْـﻮَﺍﻥٍ ﺧَﻴْـﺮٌ ﺃَﻡ ﻣَّﻦْ ﺃَﺳَّﺲَ ﺑُﻨْﻴَـﺎﻧَـﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﺷَﻔَﺎ ﺟُﺮُﻑٍ ﻫَﺎﺭٍ ﻓَﺎﻧْﻬَـﺎﺭَ ﺑِـﻪِ ﻓِﻲ ﻧَﺎﺭِ ﺟَﻬَﻨَّـﻢَ ﻭَﺍﻟﻠَّـﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻬْﺪِﻱ ﺍﻟْﻘَـﻮْﻡَ ﺍﻟـﻈَّﺎﻟِﻤِﻴــــﻦَ

Artinya: “Maka apakah orang-orang yang mendirikan bangunannya di atas dasar taqwa kepada ALLAH dan keridhaan-(NYA) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh , lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka
Jahannam. Dan ALLAH tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang Zalim.”

Disitu disebutkan keruntuhan sebuah bangunan karena yang mendirikannya adalah orang -orang yang zalim.
Pada Surah At-Taubah di atas telah disebutkan kata ditepi jurang yang runtuh yang dalam arabnya “JURUFIN HAR”. ulama tafsir dulu menterjemahakan kata ini sebagai “tepi jurang yang runtuh” ternyata 14 abad kemudian kata tersebut menjadi nama sebuah jalan dikota New York tempat berdirinya WTC, iaitu : Jalan JERF HAR.

Subhanallah.. !!
Kita ingat kejadian Gedung WTC runtuh pada tanggal 11-9-2001.
Mari kita lihat beberapa kesamaan (yang mestinya bukan hanya kebetulan semata-mata):

Tanggal 11 adalah tanggal terjadinya tragedi WTC , apakah suatu kebetulan bila surat At Taubah terletak pada juz ke 11.
Bulan terjadinya tragedi itu adalah bulan September (bulan ke 9), apakah secara kebetulan jika surat At Taubah berada pada urutan ke 9 dari Alquran.
Tahun terjadinya tragedi itu adalah tahun 2001 , apakah secara kebetulan pula bila jumlah huruf dalam surat At Taubah terdiri dari 2001 huruf.
Jumlah tingkat di gedung WTC ada 109 tingkat, sekali lagi apakah mungkin kebetulan – berulang sampai 4 kali – bila hal tersebut sudah tertulis dalam Surah At-Taubah ayat 109.

SubhanAllah,, Maha Suci ALLAH dan sungguh benar Muhammad adalah Rasul-MU.. !

Sungguh benarlah firman-MU :

ﺳَﻨُﺮِﻳﻬِـﻢْ ﺁﻳَﺎﺗِﻨَـﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺂﻓَﺎﻕِ ﻭَﻓِﻲ ﺃَﻧﻔُﺴِﻬِـﻢْ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺘَﺒَﻴَّـﻦَ ﻟَﻬُـﻢْ ﺃَﻧَّـﻪُ ﺍﻟْﺤَﻖُّ ﺃَﻭَﻟَـﻢْ ﻳَﻜْـﻒِ ﺑِﺮَﺑِّﻚَ ﺃَﻧَّـﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﺷَﻬِﻴـﺪٌ

Artinya: “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap penjuru langit dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahawa Al-Qur’an itu adalah benar.
(Qs. Al Fushshilat/41: 53)

Maha benar ALLAH dengan segala firman-Nya..

Klik LIKE/SUKA & SHARE/BAGIKAN, agar kebaikan terus menyebar... :)

Kamis, 30 Mei 2013

Ketentuan dan Persyaratan Penerimaan Brigadir Polisi T.A. 2013

E-mailPrintPDF
KETENTUAN DAN PERSYARATAN PENERIMAAN
BRIGADIR POLISI T.A. 2013


1. Ketentuan penerimaan
a. Para caloln harus memberikan keterangan yang sebenarnya (bukan keterangan palsu dan/atau tidak benar) dalam rangka penerimaan Brigadir Polisi;
b. Para calon harus mengikuti dan melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan setiap tahapan seleksi dengan sungguh-sungguh dan tidak KKN (hindari masalah suap dan sponsor),
yang justru akan merugikan calon;
c. Dalam rangka pelaksanaan seleksi penerimaan Brigadir Polisi, tidak dipungut biaya;
d. Sebelum diangkat sebagai anggota Polri, calon yang telah lulus seleksi penerimaan dan
telah lulus pendidikan pembentukan Brigadir Polisi wajib mengucapkan sumpah atau
janji menurut agama dan kepercayaannya;

2. Persyaratan Umum

a. Warga Negara Indonesia;
b. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
c. Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
d. Pendidikan paling rendah SMU atau yang sederajat;
e. Berumur paling rendah 18 tahun (pada saat dilantik menjadi anggota Polri);
f. Sehat jasmani dan rohani (surat keterangan sehat dari institusi kesehatan);
g. Tidak pernah dipidana karena melalukan suatu kejahatan (surat keterangan dari Polres setempat berupa SKCK);
h. Berwibawa, jujur, adil, dan berkelakuan tidak tercela; dan
i. Lulus pendidikan dan pelatihan pembentukan anggota Kepolisian.

3. Persyaratan lain
a. Berijazah serendah-rendahnya SMU/Madrasah Aliyah jurusan IPA/IPS atau SMK yang sesuai dengan kompetensi tugas pokok Polri (kecuali Tata Busana dan Tata Kecantikan) dengan Nilai Akhir (gabungan nilai UN dan nilai sekolah) minimal 6,5;
b. Umur pada saat pembukaan pendidikan pembentukan Brigadir Polisi T.A 2013, minimal 17 (tujuh belas) tahun 5 (lima) bulan dan maksimal 21 tahun;
c. Tinggi badan minimal (dengan berat badan seimbang menurut ketentuan yang berlaku):

  1. Pria : 163 (seratus enam puluh lima) cm;
  2. Wanita : 160 (seratus enam puluh) cm;
d. Belum pernah menikah dan sanggup tidak menikah selama dalam pendidikan Brigadir Polisi, ditambah 2 (dua) tahun setelah lulus;
e. Bersedia menjalani ikatan dinas minimal selama 10 (sepuluh) tahun, terhitung mulai saat diangkat menjadi Bripda;
f. Memperoleh persetujuan dari orang tua/wali bagi yang belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun (bukan paksaan orang tua);
g. Tidak terikat Perjanjian Ikatan Dinas dengan instansi lain;
h. Pada saat mendaftar telah berdomisili di wilayah Polda tempat pendaftaran minimal 1 (satu) tahun, yang dibuktikan dengan KTP atau Surat Keterangan dari Kepala Desa/Kelurahan setempat dan KK atau ijazah/STTB/rapor terakhir;
i. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan bersedia ditugaskan pada fungsi PHH Brimob dan Dalmas Sabhara Polri;
j. Mengikuti dan lulus pemeriksaan/pengujian dengan sistem gugur, yang meliputi materi dan urutan kegiatan sebagai berikut:
  1. Pemeriksaan administrasi awal;
  2. Pemeriksaan kesehatan tahap I;
  3. Pemeriksaan dan pengujian psikologis;
  4. Pemeriksaan kesehatan tahap II (termasuk Keswa);
  5. Pengujian kesamaptaan jasmani;
  6. Pemeriksaan administrasi akhir;
  7. Pengujian akademik, yang meliputi:
a) Pengetahuan umum (materinya meliputi soal Undang-Undang Kepolisian, HAM, muatan lokal dan MIPA seperti teori/perhitungan fisika, kimia, dan matematika);
b) Bahasa Indonesia;
c) Bahasa Inggris;
Sidang terbuka penentuan kelulusan akhir.
Banyak pertanyaan mengenai persyaratan administrasi Pendaftaran Birgpol, berikut kami informasikan....
PERSYARATAN ADMINISTRASI :
  1. Asli dan copy KTP serta KK sesuai Domisili wilayah hukum Polda pendaftaran.
  2. Asli dan copy Akte Kelahiran / surat kenal lahir.
  3. Asli dan copy semua Ijazah yang dimiliki serta Rapor SMU / SMK.
  4. Asli SKCK
  5. Asli surat Kesehatan dari puskesmas Setempat.
  6. Pas Foto Berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak 6 lembar dan 4 x 6 sebanyak 12 lembar.

Sifat-Sifat Allah

Sifat-sifat Allah

NoSifat WajibSifat Mustahil
1WujudAdaAdamTidak ada
2QidamDahuluHuduusBaru
3Baqa’KekalFanaRusak
4Mukhalafatuhu lil hawaditsBerbeda dengan ciptaan-NyaMumatsalatuhu lil hawaditsSama dengan ciptaan-Nya
5Qiyamuhu binafsihiBerdiri dengan sendirinyaIhtiyaju lighairihiMembutuhkan yang lain
6WahdaniyyahEsa atau TunggalTa’addudBerbilang
7QudrahBerkuasa‘AjzunLemah
8IradahBerkehendakKarahahTerpaksa
9IlmuMengetahuiJahlunBodoh
10HayatHidupMautunMati
11Sam’unMendengarSamamumTuli
12BasarMelihatUmyunButa
13KalamBerkataBukmunBisu
14QadirunYang Berkuasa‘AjizunYang maha lemah
15MuridunYang BerkehendakMukrahunYang maha terpaksa
16‘AlimunYang MengetahuiJahilunYang maha bodoh
17HayyunYang HidupMayyitunYang mati
18Sami’unYang MendengarAshammaYang maha tuli
19BasirunYang MelihatA’maaYang maha buta
20MutakallimunYang BerbicaraAbkamaYang maha bisu
  1. Wujud, artinya ada. Sifat mustahilnya ‘Adam, artinya tidak ada.Tidak mudah untuk membuktikan bahwa ALLAH itu ada, kecuali bagi orang-orang yang beriman.
    Memang kita tidak dapat melihat wujud ALLAH secara langsung, tetapi dengan menggunakan akal, kita dapat menyaksikan ciptaan-Nya. Alam semesta ini. Darimana alam semesta ini berasal? Pastilah ada yang menciptakannya. Siapakah Dia yang Maha Agung itu?
    Dialah ALLAH SWT (Maha Suci dan Maha Tinggi). Dialah yang mengadakan segala sesuatu dan Dia pulalah yang menciptakan alam semesta beserta isinya, termasuk diri kita.
    Sesungguhnya Rabb kamu ialah ALLAH yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak ALLAH. Maha suci ALLAH, Rabb semesta alam. (QS. Al-A’râf: 54)
  2. Qidam, artinya dahulu atau awal. Sifat mustahilnya Hudûs, artinya baru.Maksudnya, adanya ALLAH adalah yang paling awal sebelum adanya alam semesta ini. Adanya ALLAH berbeda dengan adanya alam semesta beserta isinya. Perbedaan tsb terdapat pada kejadian dan prosesnya.
    Kita ambil contoh: Adanya hujan didahului oleh terjadinya penguapan air laut.
    Terjadinya pemuaian logam didahului oleh adanya panas.
    Berbeda dengan alam semesta ini, adanya ALLAH tidak didahului oleh sebab-sebab tertentu, karena ALLAH zat yang paling awal. ALLAH adalah pencipta alam semesta, tidak mungkin hasil ciptaan lebih dulu ada dari Sang Penciptanya.
    Dialah yang Awal dan yang Akhir, yang Zhahir dan yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Hadîd: 3)
  3. Baqa’, artinya kekal. Sifat mustahilnya Fana, artinya rusak.Semua makhluk yang ada di alam semesta ini, baik itu manusia, binatang, tumbuhan, planet, bintang, bulan, dll, suatu saat akan mengalami kerusakan dan akhirnya mengalami kehancuran. Manusia, betapa pun gagah perkasa dirinya, suatu saat pasti mati.
    Apapun wujudnya, seluruh ciptaan ALLAH di dunia ini akan mengalami kerusakan. Hanya ALLAH SWT, Sang Pencipta, yang tidak akan rusak dan hancur, karena ALLAH bersifat kekal.
    Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Rabb-mu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (QS. Ar-Rahmân: 26-27)
    Sungguh, betapa hina dan lemahnya kita di hadapan ALLAH, betapa tidak patutnya kita berbangga diri dengan kehebatan kita, karena segala kehebatan itu hanyalah sementara. Kelak semua akan berakhir, yang tersisa hanyalah amalan kita. Oleh sebab itu perbanyaklah amal selagi kita masih diberi kelapangan waktu di dunia ini. Dan bertaubatlah dengan kesalahan-kesalahan kita selagi kematian belum menghampiri kita.
  4. Mukhalafatuhu lil hawadits, artinya berbeda dengan ciptaannya. Sifat mustahilnya Mumatsalatuhu lil hawadits, artinya serupa dengan ciptaannya.Sifat ini menjelaskan bahwa ALLAH berbeda dengan hasil ciptaan-Nya.
    Coba kita gunakan analogi, pelukis dengan lukisannya, pembuat patung dengan patung karyanya, apakah ada kesamaan antara pencipta dengan hasil ciptaannya? tentu tidak bukan? Bahkan robot yang paling canggih dan mirip dengan manusia sekalipun tidak akan sama dengan manusia penciptanya.
    Begitulah ALLAH, Sang Pencipta, sudah pasti berbeda dengan ciptaan-Nya.
    … Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Asy-Syûra: 11)
    Dengan memahami sifat ALLAH ini, semoga kita tidak akan terjebak pada perbuatan takhyul dan syirik, yaitu menyembah selain ALLAH atau menyekutukan ALLAH. Tak ada suatu pun selain ALLAH yang pantas disembah. Menyembah selain ALLAH adalah perbuatan yang hina dan merendahkan martabat manusia sendiri.
  5. Qiyamuhu binafsihi, artinya berdiri sendiri tanpa membutuhkan bantuan yang lain. Sifat mustahilnya Ihtiyaju lighairihi, artinya berdiri dengan bantuan yang lain.Keberadaan makhluk ALLAH, tidak lepas dari bantuan yang lain. Manusia lahir karena ada kedua orangtuanya, tumbuh dan berkembang karena dipelihara dan dirawat oleh orangtuanya. Bahkan setelah besar pun, manusia tetap tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain.
    ALLAH, tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya. (QS. Ali-Imran: 2)
    Sadarlah kita, bahwa ternyata kita ini makhluk yang sangat lemah, karena tidak mampu hidup tanpa bantuan orang lain. Semoga kita pun menyadari pentingnya berbuat kebajikan dengan sesama. Karena itu sungguh tepat jika ALLAH memerintahkan kita untuk saling tolong-menolong dalam kebajikan dan taqwa.
    … Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada ALLAH, sesungguhnya ALLAH amat berat siksa-Nya. (QS. Al-Mâidah: 2)
  6. Wahdaniyyah, artinya esa atau tunggal. Sifat mustahilnya Ta’addud, artinya berbilang atau lebih dari satu.Keesaan ALLAH itu mutlak. Artinya keesaan ALLAH meliputi zat, sifat, maupun perbuatan-Nya.
    Meyakini keesaan ALLAH, merupakan hal yang sangat prinsipil, sehingga seseorang dianggap muslim atau tidak, tergantung pada pengakuan tentang keesaan ALLAH. Ini bisa kita lihat bahwa untuk menjadi seorang muslim, seseorang harus bersaksi terhadap keesaan ALLAH, yaitu dengan membaca syahadat tauhid yang berbunyi Aku bersaksi tiada Tuhan selain ALLAH. Meyakini keesaan ALLAH juga merupakan inti ajaran para nabi, sejak Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW.
    Mustahil ALLAH lebih dari satu. Apabila itu terjadi, tentulah tidak akan tercipta alam semesta yang teratur ini. Keteraturan alam semesta telah membuktikan pada kita bahwa ALLAH itu Tunggal.
    Sekiranya ada di langit dan di bumi ilah-ilah selain ALLAH, tentulah keduanya itu sudah rusak binasa. Maka Maha Suci ALLAH yang mempunyai Arsy daripada apa yang mereka sifatkan. (QS. Al-Anbiyâ: 22)
    Dengan menghayati sifat wahdaniyyah ini, kita akan terhindar dari berbagai paham ketuhanan. Ada 2 macam paham ketuhanan, yaitu monoteisme dan politeisme. Monoteisme menyatakan bahwa Tuhan adalah satu, sedang politeisme menyatakan bahwa tuhan lebih dari satu. Agama-agama yang memiliki kepercayaan banyak dewa dan dewi yang mengatur alam semesta ini, adalah salah satu contoh paham politeisme.
    Islam adalah agama yang mengakui paham monoteisme secara mutlak. Tuhan dalam Islam hanyalah ALLAH, Pencipta dan Pengatur Alam Raya beserta isinya.
  7. Qudrah, artinya berkuasa. Sifat mustahilnya ‘Ajzun, artinya lemah.Kekuasaan ALLAH adalah kekuasaan yang sempurna, karena kekuasaan ALLAH tidak terbatas. Hal ini tentu berbeda dengan manusia yang mempunyai kelemahan dan keterbatasan. Bagi ALLAH, jika ALLAH telah berkehendak melakukan atau tidak melakukan sesuatu, maka tidak ada suatu pun yang dapat menghalangi-Nya.
    … Sesungguhnya ALLAH berkuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah: 20)
    Sungguh tidak patut kita sebagai manusia bersifat sombong dengan kekuasaan yang kita miliki, karena sebesar apa pun kekuasaan kita, kekuasaan ALLAH pasti lebih besar, dan yang Terbesar. Jika ALLAH berkehendak, Dia dapat menghilangkan kekuasaan kita dalam sekejap, dan kita tak akan berdaya untuk mempertahankannya.
  8. Iradah, artinya berkehendak. Sifat mustahilnya Karahah, artinya terpaksa.ALLAH memiliki sifat selalu berkehendak. Kehendak ALLAH sesuai kemauan ALLAH sendiri, tak ada rasa terpaksa atau dipaksa oleh pihak lain. Kehendak ALLAH juga tidak dipengaruhi oleh pihak lain. Kehendak ALLAH tidak terbatas, karena Ia dapat melakukan apa saja tanpa ada kuasa lain yang dapat mencegah-Nya.
    Manusia juga berkehendak, tapi kehendak manusia adalah terbatas pada kemampuannya sendiri.
    • Manusia boleh berkehendak, namun ALLAH jualah yang menentukan hasilnya.
    • Maksud hati ingin memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai.
    • Sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya akan jatuh juga.
    • Di atas langit masih ada langit.
    Ungkapan-ungkapan di atas menunjukkan bahwa manusia memiliki keterbatasan, sedang ALLAH memiliki segala kehendak yang tidak terbatas. Meskipun demikian, ALLAH memberi kebebasan pada manusia untuk berusaha dan berkehendak, namun semua terpulang pada kehendak ALLAH dan kita harus berserah diri menerima apapun hasilnya.
  9. Ilmu, artinya mengetahui. Sifat mustahilnya Jahlun, artinya bodoh.Segala yang ada di alam raya ini, baik yang besar maupun yang kecil, yang terlihat maupun yang tersembunyi, tidak ada yang luput dari pengetahuan ALLAH. ALLAH Maha Luas ilmunya, begitu luasnya ilmu ALLAH sehingga jika seluruh air di lautan ini dijadikan tinta dan seluruh pohon dijadikan alat tulisnya, tak akan mampu menuliskan ilmu ALLAH.
    Kita sering kagum atas kecerdasan dan ilmu yang dimiliki orang-orang pintar di dunia ini. Kita takjub akan indahnya karya dan canggihnya teknologi yang diciptakan manusia.
    Sadarkah kita, bahwa ilmu yang kita saksikan itu hanyalah sebagian kecil saja yang diberikan ALLAH pada otak kita?
    Sungguh, ilmu ALLAH jauh melampaui semua itu, begitu tingginya ilmu ALLAH sehingga terkadang kita tak mampu untuk mengikuti dan memahaminya.
    Katakanlah (kepada mereka): Apakah kamu akan memberitahukan kepada ALLAH tentang agamamu (keyakinanmu), padahal ALLAH mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan ALLAH Maha Mengetahui segala sesuatu.(QS. Al-Hujurât: 16)
    Semoga dengan memahami sifat ilmu ini, kita sebagai hamba akan terdorong untuk terus menimba ilmu, selagi kita hidup, karena kita sadar bahwa sebanyak apapun ilmu yang telah kita ketahui, masih lebih banyak lagi ilmu yang belum kita diketahui. Semakin banyak ilmu kita, mudah-mudahan juga menambah rasa kagum dan syukur kita kepada ALLAH. Betapa hebatnya Ia, betapa tinggi ilmu-Nya, dan betapa kepandaian kita ini belum apa-apa dibandingkan dengan kepandaian ALLAH.
  10. Hayat, artinya hidup. Sifat mustahilnya Mautun, artinya mati.Hidupnya ALLAH berbeda dengan hidupnya manusia. Perbedaan itu antara lain dapat kita lihat bahwa ALLAH hidup tanpa ada yang menghidupkan. Manusia dan makhluk hidup lain hidup karena dihidupkan oleh ALLAH SWT.
    ALLAH hidup tidak bergantung dengan yang lain, sedang manusia hidupnya sangat bergantung dengan yang lain.
    ALLAH hidup selama-lamanya, tidak mengalami kematian, bahkan mengantuk pun tidak. Manusia suatu saat pasti akan mengalami mati.
    ALLAH tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur… Al-Baqarah: 255
    ALLAH Maha Hidup, tidak mengantuk, tidak tidur, apalagi mati. Dan selama itu pula ALLAH selalu mengurus dan mengawasi seluruh makhluk ciptaan-Nya. Oleh sebab itu hendaknya kita selalu berhati-hati dalam segala tindakan, karena gerak-gerik kita selalu diawasi dan dicatat oleh ALLAH, tak ada yang terlewatkan. Kelak di akhirat seluruh amalan tsb harus kita pertanggungjawabkan.
  11. Sam’un, artinya mendengar. Sifat mustahilnya Samamum, artinya tuli.ALLAH Maha Mendengar. Pendengaran ALLAH tidak terbatas dan tidak terhalang oleh jarak, ruang, dan waktu. Selemah apa pun suara, ALLAH mendengarnya. Berbeda dengan manusia, pendengarannya sangat terbatas. Meski saat ini teknologi manusia sudah maju, untuk mendengar suara jarak jauh sudah bisa diatasi dengan media elektronik, namun jangkauannya tetap masih terbatas. Suara bisikan, suara yang terhalang oleh benda-benda tertentu, tetap tidak bisa kita dengarkan. Pendengaran manusia juga mengalami penurunan seiring dengan semakin tuanya kita.
    Tapi pendengaran ALLAH tidak demikian. ALLAH bisa mendengar suara yang sehalus apapun tanpa memerlukan alat bantu apapun. Pendengaran ALLAH tidak akan melemah sampai kapanpun.
    …Dan ALLAH-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Mâidah: 76)
    Dengan menyadari sifat sam’un ALLAH ini, semestinyalah kita senantiasa bertingkah laku, bersikap, berbicara, dan berpikir dengan bahasa yang santun dan mengeluarkan ucapan-ucapan yang baik lagi bermanfaat. Karena ALLAH selalu mendengar segala perkataan manusia, baik yang terucap maupun hanya sekedar bisikan di dalam hati.
  12. Basar, artinya melihat. Sifat mustahilnya ‘Ama, artinya buta.Mustahil ALLAH buta, karena ALLAH Maha sempurna, termasuk sempurna penglihatan-Nya. Penglihatan ALLAH bersifat mutlak, tidak terhalang oleh apa pun. ALLAH melihat segala sesuatu, baik yang besar dan kecil, yang nampak dan tersembunyi. Penglihatan ALLAH bersifat terus-menerus, ALLAH tidak pernah lalai walau sedetik pun dari melihat segala perbuatan kita.
    Sesungguhnya ALLAH mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi. Dan Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hujurât: 18)
    Dengan memahami sifat basar ALLAH ini, hendaknya kita selalu berhati-hati dalam berbuat. Kita sadar bahwa kita tidak bisa membohongi atau menyembunyikan kebohongan apa pun di hadapan ALLAH. Kepada manusia kita bisa berbohong, tapi tidak terhadap ALLAH, karena ALLAH melihat segala perbuatan kita.
    Kelak di kemudian hari akan ditampakkan segala perbuatan dan kebohongan yang kita sembunyikan. Oleh sebab itu berbuat baiklah selalu, supaya kita tidak perlu merasa takut dan cemas jika suatu saat seluruh perbuatan kita akan disaksikan dan dimintakan pertanggujawabannya.
  13. Kalam, artinya berkata atau berfirman. Sifat mustahilnya Bukmum, artinya bisu.Bukti ALLAH bersifat kalam dapat kita lihat dari kitab-kitab-Nya yang diturunkan kepada para nabi dan rasul-Nya.
    Al-Quran yang sering kita baca dan kita lafadzkan setiap hari, adalah firman ALLAH yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW.
    …Dan ALLAH telah berbicara kepada Musa dengan langsung. (QS. An-Nisâ: 164)
    Adanya firman ALLAH menjadi bukti bagi kita bahwa ALLAH memperhatikan kita sebagai hamba-Nya. Dengan perantara nabi dan rasul, ALLAH membimbing manusia untuk melakukan amal saleh sesuai yang diajarkan dalam kitab ALLAH.
    Dari firman ALLAH juga, kita dapat mengetahui sejarah dan kisah umat-umat terdahulu, sehingga kita dapat mengambil hikmah, mengikuti yang haq dan meninggalkan yang bathil.

Rabu, 29 Mei 2013

Asmaul Husna

Asmaul Husna

ALLAH memiliki nama-nama yang baik yang disebut dengan Asmaul Husna.
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa al-Asma al-Husna ini jumlahnya ada 99, karena ALLAH menyukai bilangan yang ganjil.
Sesungguhnya ALLAH mempunyai sembilan puluh sembilan nama, yaitu seratus kurang satu. Barangsiapa menghitungnya, niscaya ia masuk surga. (H.R. Bukhari dan Muslim)
Sembilan puluh sembilan nama tsb menggambarkan betapa baiknya ALLAH. Nama-nama dalam Asmaul Husna ini, ALLAH sendirilah yang menciptakannya.
Dia-lah ALLAH yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang Membentuk Rupa, yang Mempunyai Nama-Nama yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Hasyr: 24)
Sebutlah nama-nama ALLAH, dalam setiap zikir dan doa kita. Jika kita memohon diberi petunjuk, sebutlah namaAl-Hâdi (Maha Pemberi Petunjuk). Jika kita mohon diberi sifat kasih sayang, sebutlah nama Ar-Rahmân (Maha Pengasih). Semoga doa kita akan semakin makbul.
Anjuran untuk menggunakan Asmaul Husna dalam berzikir dan berdoa, diterangkan oleh ALLAH SWT dalam Al-Quran.
Hanya milik ALLAH asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.(QS. Al-A’râf: 180)
Asmaul Husna hanya milik ALLAH SWT. Manusia sebagai makhluk-Nya hanya dapat memahami, mempelajari, dan meniru kandungan makna dari nama yang baik tsb dalam kehidupan sehari-hari.
NoNamaArtiAntara lain
terdapat dalam
1ar-RahmaanYang Maha PemurahAl-Faatihah: 3
2ar-RahiimYang Maha PengasihAl-Faatihah: 3
3al-MalikMaha RajaAl-Mu’minuun: 11
4al-QudduusMaha SuciAl-Jumu’ah: 1
5as-SalaamMaha SejahteraAl-Hasyr: 23
6al-Mu’minYang Maha TerpercayaAl-Hasyr: 23
7al-MuhaiminYang Maha MemeliharaAl-Hasyr: 23
8al-’AziizYang Maha PerkasaAali ‘Imran: 62
9al-JabbaarYang Kehendaknya Tidak Dapat DiingkariAl-Hasyr: 23
10al-MutakabbirYang Memiliki KebesaranAl-Hasyr: 23
11al-KhaaliqYang Maha PenciptaAr-Ra’d: 16
12al-Baari’Yang Mengadakan dari TiadaAl-Hasyr: 24
13al-MushawwirYang Membuat BentukAl-Hasyr: 24
14al-GhaffaarYang Maha PengampunAl-Baqarah: 235
15al-QahhaarYang Maha PerkasaAr-Ra’d: 16
16al-WahhaabYang Maha PemberiAali ‘Imran: 8
17ar-RazzaqYang Maha Pemberi RezkiAdz-Dzaariyaat: 58
18al-FattaahYang Maha Membuka (Hati)Sabaa’: 26
19al-’AliimYang Maha MengetahuiAl-Baqarah: 29
20al-QaabidhYang Maha PengendaliAl-Baqarah: 245
21al-BaasithYang Maha MelapangkanAr-Ra’d: 26
22al-KhaafidhYang MerendahkanHadits at-Tirmizi
23ar-Raafi’Yang MeninggikanAl-An’aam: 83
24al-Mu’izzYang Maha TerhormatAali ‘Imran: 26
25al-MudzdzillYang Maha MenghinakanAali ‘Imran: 26
26as-Samii’Yang Maha MendengarAl-Israa’: 1
27al-BashiirYang Maha MelihatAl-Hadiid: 4
28al-HakamYang Memutuskan HukumAl-Mu’min: 48
29al-’AdlYang Maha AdilAl-An’aam: 115
30al-LathiifYang Maha LembutAl-Mulk: 14
31al-KhabiirYang Maha MengetahuiAl-An’aam: 18
32al-HaliimYang Maha PenyantunAl-Baqarah: 235
33al-’AzhiimYang Maha AgungAsy-Syuura: 4
34al-GhafuurYang Maha PengampunAali ‘Imran: 89
35asy-SyakuurYang Menerima SyukurFaathir: 30
36al-’AliyyYang Maha TinggiAn-Nisaa’: 34
37al-KabiirYang Maha BesarAr-Ra’d: 9
38al-HafiizhYang Maha PenjagaHuud: 57
39al-MuqiitYang Maha PemeliharaAn-Nisaa’: 85
40al-HasiibYang Maha Pembuat PerhitunganAn-Nisaa’: 6
41al-JaliilYang Maha LuhurAr-Rahmaan: 27
42al-KariimYang Maha MuliaAn-Naml: 40
43ar-RaqiibYang Maha MengawasiAl-Ahzaab: 52
44al-MujiibYang Maha MengabulkanHuud: 61
45al-Waasi’Yang Maha LuasAl-Baqarah: 268
46al-HakiimYang Maha BijaksanaAl-An’aam: 18
47al-WaduudYang Maha MengasihiAl-Buruuj: 14
48al-MajiidYang Maha MuliaAl-Buruuj: 15
49al-Baa’itsYang MembangkitkanYaasiin: 52
50asy-SyahiidYang Maha MenyaksikanAl-Maaidah: 117
51al-HaqqYang Maha BenarThaahaa: 114
52al-WakiilYang Maha PemeliharaAl-An’aam: 102
53al-QawiyyYang Maha KuatAl-Anfaal: 52
54al-MatiinYang Maha KokohAdz-Dzaariyaat: 58
55al-WaliyyYang Maha MelindungiAn-Nisaa’: 45
56al-HamiidYang Maha TerpujiAn-Nisaa’: 131
57al-MuhshiYang Maha MenghitungMaryam: 94
58al-Mubdi’Yang Maha MemulaiAl-Buruuj: 13
59al-Mu’idYang Maha MengembalikanAr-Ruum: 27
60al-MuhyiYang Maha MenghidupkanAr-Ruum: 50
61al-MumiitYang Maha MematikanAl-Mu’min: 68
62al-HayyYang Maha HidupThaahaa: 111
63al-QayyuumYang Maha MandiriThaahaa: 11
64al-WaajidYang Maha MenemukanAdh-Dhuhaa: 6-8
65al-MaajidYang Maha MuliaHuud: 73
66al-WaahidYang Maha TunggalAl-Baqarah: 133
67al-AhadYang Maha EsaAl-Ikhlaas: 1
68ash-ShamadYang Maha DibutuhkanAl-Ikhlaas: 2
69al-QaadirYang Maha KuatAl-Baqarah: 20
70al-MuqtadirYang Maha BerkuasaAl-Qamar: 42
71al-MuqqadimYang Maha MendahulukanQaaf: 28
72al-Mu’akhkhirYang Maha MengakhirkanIbraahiim: 42
73al-AwwalYang Maha PermulaanAl-Hadiid: 3
74al-AakhirYang Maha AkhirAl-Hadiid: 3
75azh-ZhaahirYang Maha NyataAl-Hadiid: 3
76al-BaathinYang Maha GaibAl-Hadiid: 3
77al-WaaliiYang Maha MemerintahAr-Ra’d: 11
78al-Muta’aaliiYang Maha TinggiAr-Ra’d: 9
79al-BarrYang Maha DermawanAth-Thuur: 28
80at-TawwaabYang Maha Penerima TaubatAn-Nisaa’: 16
81al-MuntaqimYang Maha PenyiksaAs-Sajdah: 22
82al-’AfuwwYang Maha PemaafAn-Nisaa’: 99
83ar-Ra’uufYang Maha PengasihAl-Baqarah: 207
84Maalik al-MulkYang Mempunyai KerajaanAali ‘Imran: 26
85Zuljalaal wa al-’IkraamYang Maha Memiliki Kebesaran serta KemuliaanAr-Rahmaan: 27
86al-MuqsithYang Maha AdilAn-Nuur: 47
87al-Jaami’Yang Maha PengumpulSabaa’: 26
88al-GhaniyyYang Maha KayaAl-Baqarah: 267
89al-MughniiYang Maha MencukupiAn-Najm: 48
90al-Maani’Yang Maha MencegahHadits at-Tirmizi
91adh-DhaarrYang Maha Pemberi DeritaAl-An’aam: 17
92an-Naafi’Yang Maha Pemberi ManfaatAl-Fath: 11
93an-NuurYang Maha BercahayaAn-Nuur: 35
94al-HaadiiYang Maha Pemberi PetunjukAl-Hajj: 54
95al-Badii’Yang Maha PenciptaAl-Baqarah: 117
96al-BaaqiiYang Maha KekalThaahaa: 73
97al-WaaritsYang Maha MewarisiAl-Hijr: 23
98ar-RasyiidYang Maha PandaiAl-Jin: 10
99ash-ShabuurYang Maha SabarHadits at-Tirmizi